Kain Furing – Pentingkah kain ini sebagai pelengkap busana Anda? Memang jika dilihat dari luar kain ini tidak begitu terlihat. Namun tahukah Anda jika tanpa adany kain ini beberapa jenis kain akan tidak nyaman untuk dikenakan, terlebih pakaian dengan bahan luar yang kasar dan tebal.
Pada dasarnya kain furing adalah lapisan tambahan yang dipasang pada bagian pakaian, jaket, tas atau pun busana lain yang kemudian dijahit menjadi satu kesatuan.
Pembuatan kain ini juga sangat beragam, ada banyak jenis bahan yang digunakan. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah rayon, satin, hingga furing yang berbahan sutra.
Content
Mengenal Kain Furing
Sudah dibahas sebelumnya bahwa furing adalah lapisan baju bagian dalam yang kemudian dijahit menjadi satu kesatuan utuh. Kedua bahan ini dijahit permanen dan tidak bisa dipisahkan.
Tak jarang kain furing juga disebut dengan nama lining. Maka sesuai dengan sebutan yang diberikan, kain ini berfungsi sebagai pelapis busana.
Jenis bahan yang digunakan untuk pembuatan juga bermacam, namun yang memiliki harga paling mahal adalah jenis sutra. Tentunya fitur dan kelebihan yang diberikan juga berbeda, dengan jenis ini Anda akan merasakan experience yang sungguh memuaskan karena efek bahan yang lembut dan nyaman.
Selain itu, furing yang terbuat dari bahan sutra ini memberikan sensasi dingin ketika dipakai, tidak seperti kanvas yang akan panas ketika dikenakan.
Kain furing sendiri pada dasarnya tidak terbatas hanya pada satu material saja, karena pasa dasarnya definisi furing adalah sebuah kain yang digunakan untuk pelapis bagian dalam busana.
Busana yang bisa dilapisi tersebut juga beragam, mulai dari polycotton sampai dengan tule. Marc Jacobs mengatakan bahwa: Clothes mean nothing until someone lives in them.
Ternyata kain furing ini tidak hanya dipakai dalam pelapis busana saja lho, kain ini juga bisa digunakan sebagai pelapis tas, koper, maupun topi.
Jenis Kain Furing
Furing atau yang lebih banyak dikenal dengan bahan pelapis busana bisa digunakan dalam berbagai jenis kain yang tidak tebal dan lembut. Lalu apa saja jenis-jenis kain furing ini? Berikut adalah beberapa jenis yang cocok dan recomended untuk digunakan sebagai kain furing.
1. Kain Ero
Kain ero atau juga banyak dikenal dengan sebutan holoe adalah jenis kain yang tak jarang sebagai bahan dasar dalam pembuatan seragam sekolah dasar (SD). Harganya sangat ekonomis, selain itu kain ero juga tidak terlalu tipis jika digunakan sebagai atasan.
Namun lebih direkomendasikan untuk lapisan busana bagian dalam atau furing.
Karakteristik yang sedikit berbulu dan lembut adalah ciri khas dari kain ini. Tak hanya itu, kain ero juga memilii kemampuan yang cukup baik dalam menyerap keringat. Sehingga kain ini sangat cocok digunakan sebagai furing.
Melihat dari tampilan visual, kain ini memiliki ragam warna yang cukup kaya sehingga Anda bisa menyesuaikan dengan warna favorit.
Sebagai rekomendasi, jika Anda hendak mebuat busana seperti blazer, alangkah lebih baik jika tidak menggunakan jenis ero. Jenis kain ini akan terasa panas saat dipakai meskipun memiliki daya serap keringat yang baik.
2. Kain Dormeuil
Jenis kain yang kedua adalah Dormeuil, jenis ini merupakan bahan yang terbuat dari polyester yang berfungsi sebagai lapisan atau furing. Tak jarang kain ini digunakan sebagai bahan pembuatan kantong jaket.
Dari segi harga, kain ini menawarkan dengan harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan ero dan asahi. Harganya sendiri berada pada kisaran Rp. 10.000 sampai dengan Rp. 15.000 per meter. Gimana, sangat murah bukan harganya?
Kalau melirik dari tampilan visual khususnya warna, kain ini memiliki banyak sekali warna yang bisa dipilih. Secara menyeluruh, kain ini lebih panas jika dibandingkan dengan dengan kain ero, namun ragam warnanya lebih kaya.
3. Kain Asahi
Selanjutnya adalah kain asahi, jenis ini termasuk ke dalam golongan kain yang paling banyak digunakan untuk furing. Asahi memiliki ciri khas halus dan cenderung lebih panas karena terbuat dari 100% serat polyester.
Coba tebak berapa kira-kira harganya? Oke, harganya sendiri cenderung masih ekonomis yaitu sekitar Rp. 5000 sampai dengan Rp. 9.000 per meter. Untuk ukuran furing, tentunya ini adalah harga yang sangat murah, sehingga cocok untuk Anda pilih.
Pada dasarnya, kain ini adalah jenis kain yang ringan karena terbuat dari bahan serat poliester.
4. Kain Tricot
Nah, jenis yang terakhir ini namanya kain tricot, merupakan salah satu jenis kain pelapis seperti viselin serta staplek yang sudah dilengkapi dengan lem yang khusus. Kebanyakan kain ini memiliki karakteristik berserat menyerupai jaringan dan bisa dengan mudah dipasang pada kain.
Kain ini termasuk ke dalam golongan kain yang ringan. Untuk pemasangan, Anda cukup hanya menggunakan setrika untuk melekatkannya.
Manfaat Kain Furing
Tentunya segal sesuatu yang dibuat selalu memiliki manfaatnya masig-masing. Sangat tidak mungkin jika ada orang yang membuat sesuatu yang tidak memiliki manfaat. Nah, berikut ini adalah beberap amnfaat yang bisa Anda dapatkan dari kain ini.
1. Sebagai Pelapis Kain
Agar sebuah busana tidak transparan, makan hal yang harus dilakukan adalah menambahkannya dengan kain furing. Sebut saja kain sifon, jenis kai ini memiliki tingkat ketebalan yang rendah sehingga jika tidak ditambahkan dengan furing maka akan menerawang.
Dewasa ini penggunan furing lebih dominan ke busana berjenis sepertibaju muslimah, rok, gamis, dan beberapa jenis kain lain yang memiliki potensi transparan.
Pada dasarnya, kain ini memiliki sebuah fungsi yang membantu menutupi kain yang berpotensi transparan. Rata-rata kain yang transparan tersebut adalah jenis kain yang tipis karena kain yang tipis memiliki pori yang renggang.
2. Sebagai Peminimalisir Panas
Fungsi selanjutnya adalah untuk mengurangi rasa panas yang berlebih ketika dipakai. Iya, ketika Anda menggunakan kain furing, maka panas secara otomatis akan terminimalisir dengan sendirinya.
Sebut saja jaket sebagai contoh, jenis busana ini memiliki kain yang rata-rata tebal dan memiliki warna gelap. Nah, kain furing akan bekerja sebagai peminimalisir hawa panas pada siang hari.
Untuk memilih jenis kain furing juga jangan asal pilih saja, pakailah jenis kain yang benar-benar terbuat dari bahan yang dingin. Setidaknya, ketika Anda mengenakan jaket yang memiliki bahan tebal dan warna yang gelap tersebut pada siang hari tidak akan terlalu panas.
Pengecualian untuk daerah yang memiliki suhu dingin. Anda bisa memanfaatkan furing sebagai penghangat tubuh dengan memilih bahan tertentu.
3. Sebagai Penyerap Keringat
Jika Anda adalah orang yang sering mengeluarkan keringat meskipun tidak banyak melakukan ativitas, kain furing hadir sebagai solusi. Pada dasarnya furing memiliki daya serap yang cukup baik di beberapa jenisnya.
Anda bisa mengambil manfaatnya dan mulai bertindak untuk mengatasi masalah tersebut.
Pilihlah satu kain yang akan Anda gunakan sebagai busana, lalu kombinasikanlah dengan tambahan furing sebagai pelapis busana bagian dalam. Dengan melakukan hal tersebut, maka sejak itu pula Anda mulai melakukan aksi dan perlahan mengatasi keringat berlebih.
4. Mengurangi Lekukan Tubuh yang Nampak
Mungkin tidak semua orang mempermasalahkan hal ini, namun ini adalah sebuah problem yang cukup membuat risih bagi beberapa orang. Kain furing mampu mengatasi jenis pakaian yang menempel pada tubuh yang membuat terlihatnya lekukan-lekukan pada tubuh.
Satin adalah jenis kain yang bisa dijadikan contoh. Kebanyakan jenis ini jika tidak menggunakan furing maka akan terlihat lekukan-lekukan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, sangat direkomendasikan untuk memakai furing ini sebagai pelapis busana dalam ketika menggunakan kain satin. Hal tersebut akan mengurangi timbulnya lekukan pada tubuh.
5. Sebagai Pemberi Kesan Rapi
Maksudanya adalah ketika Anda mengenakan jenis busana yang terbuat dari kain ini akan membuat penampilan Anda menjadi semakin rapi. Kok bisa sih? Alasannya adalah karena dengan adanya kain furing ini akan membuat bekas atu sisa-sisa jahitan bisa tertutup.
Kita ambil tas dan koper sebagai contoh, untuk memilimalisir tampaknya bekas jahitan yang ‘amburadul’ maka furing hadir sebagai penutup yang merapikannya.
Pemakaian Kain Furing
Tak jarang kain furing ini digunakan untuk melapisi busana yang terbuat dari bahan yang tipis. Hal ini banyak dilakukan karena untuk menjadikan busana yang tipis dan transparan tersebut menjadi tertutup.
Meskipun begitu, ada beberapa jenis kain yang tidak mempan jika hanya dipakaikan furing saja. Busana dari kain tersebut harus dipakaikan dalaman menggunakan rok atau legging. Kain tersebut adalah jenis sifon atau bisa juga kain yang memiliki warna lembut.
1. Digunakan untuk Pakaian yang Panas
Pemakain yang pertama adalah untuk pakaian yang panas. Jika Anda memiliki pakaian yang bahannya tidak menyerap keringat tentunya akan terasa panas bukan saat dikenakan. Untuk mendapatkan solusi, Anda bisa menambahkan furing pada pakaian tersebut.
Penambahan kain furing ini dilakukan supaya daya serap keringat menjadi lebih baik, sehingga lebih nyaman ketikan dikenakan. Tentunya juga membuat pakain menjadi lebih nyaman.
2. Digunakan untuk Pakaian yang Menempel
Salah satu contoh jenis bahan yang menempel ditubuh ketika dipakai adalah bahan satin. Apa yang terjadi ketika bahan ini tidak dilapisi kain furing? Lazimnya, orang-orang yang mengenakan bahan satin tanpa ditambahkan dengan kain furing akan menampakkan lekukan tubuh atau njiplak.
Hal tersebut tentunya menjadikan tidak nyaman. Oleh karena itu, tambahkanlah kain furing ini sebagai lapisan. Namun ketika satin digunakan sebagai dalaman kebaya atau gamis maka tidak perlu.
Kain Furing Bagian Dalam Jaket
Memilih bahan yang berkualitas ketika hendak membeli jaket tentunya adalah prioritas yang sangat penting. Namun perlu Anda ketahui bahwa bahan luar saja yang perlu diperhatikan ketika akan membeli. Ada pertimbangan lain yang juga harus Anda perhatikan.
Kenyamanan tentunya adalah hal salah satu hal yang dicari oleh seorang konsumen ketika hendak membeli.
Nah, kenyamanan tersebut merupakan salah satu efek dari kain furing yang dipakai dalam sebuah jaket. Kira-kira jenis bahan apa saja yang cocok dan nyaman dikenakan pada jaket? Berikut beberapa diantaranya.
1. Kain Polar
Jenis kain furing pertama yang cocok sebagai dalaman jaket adalah kain polar. Kain ini cukup banyak digunakan oleh para desainer dan menjadi pilihan karena memiliki lapisan kapas pada bagian luar maupun dalam.
Jenis kain ini memiliki karakteristik tidak panas, hangat, dan juga nyaman ketika dikenakan. Alasan yang pada umumnya menjadi pertimbangan adalah jenis kain yang nyaman saat dikenakan.
2. kain Jala
Kain pelapis selanjutnya adalah kain jala. Jenis kain ini cukup populer dan banyak digunakan oleh para pengusaha konveksi untuk pembuatan dalaman jaket. Jenis kain ini cocok dan direkomendasikan untuk jaket Anda.
Kain jala bayak dipilih sebagai pelapis jaket karena memiliki karakteristik yang nyaman juga memiliki daya serap keringat yang baik. Secara visual, kain ini sesuai dengan namanya yaitu hampir mirip dengan jala ikan.
3. Kain Satin Asahi
Kain furing jenis satin asahi memiliki ciri khas atau karakteristik yang lebih cenderung panas dan kasar jika dbandingkan dengan jenis bahan yang lain ketika dikenakan.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya kandungan polyester yang cenderung lebih banyak. Untuk proses pembuatannya sendiri jenis kain ini menggunakan metode tenun dengan teknik silang polos.
4. Kain Katun
Kemudian kain furing yang ke empat adalah jenis katun. Kain katun adalah jenis kain yang terbuat dari bahan berupa serat kapas. Jika dalam bahasa Inggris, kain ini memiliki nama cotton yang berarti kapas.
Katun jenis ini sering digunakan sebagai bahan pelapis jeket. Adapun jenis katun yang sering digunakan adalah jenis katun polos dan kotak-kotak.
5. Kain Furing Dormeuil
Nah, untuk jenis kain furing yang terakhir adalah kain furing dormeuil. Kain ini sendiri memiliki karakteristik atau ciri khas yang cukup tebal. Meskipun jenis kainnya cukup tebal, jenis ini ternyata tetap bertekstur halus.
Jenis kain yang satu ini lebih banyak digunakan sebagai bahan pelapis dalaman jaket dan jas.
Rekomendasi Kain Furing untuk Pakaian
Selain berguna untuk pembuatan dalaman jaket dan jas, kain furing ini juga memiliki fungsi lain yaitu untuk melapisi baju. Secara kegunaan, kain furing yang dipakai dalam pembuatan bahan dalaman jaket juga sama seperti baju.
Namun yang membedakan hanya pada jenis kain yang dipakai saja. Lalu apa saja karakteristik yang cocok untuk dalaman baju? Berikut ini adalah beberapa daftarnya.
1. Memiliki Bahan Tipis
Bisa Anda bayangkan bagaimana bentuknya jika ada seseorang yang memakai busana yang tipis kemudian menjadikan busana tersebut transparan? Pastinya gak akan terbayang bagaimana respon orang disekitarnya.
Agar pakaian yang dipakai tidak transparan, maka Anda bisa menambahkan furing ini sebagai tambahan. Namun beberapa bahan juga ada yang harus menggunakan rok dalam.
2. Memiliki Bahan Panas
Sangat direkomendasikan untuk menambahkan kain furing jika Anda hendak membuat pakaian yang memiliki bahan yang memiliki daya serap keringat yang tidak cukup baik.
Kain furing yang ditambahkan ini memiliki fungsi sebagai media penyerap keringat juga memberikan kenyamanan yang lebih.
3. Baju yang Menempel
Ambil saja bahan satin silk sebagai contoh. Kain ini memiliki karakteristik bahan yang menempel pada tubuh saat dikenakan. Sebagai solusi, Anda bisa menambahkan kain furing untuk mengatasi masalah tersebut.
Tentunya sangat tidak nyaman memiliki busana yang menempel dan membuat lekukan tubuh menjadi terlihat.
Tips Membeli Kain Furing
Sebelum Anda pergi ke pasar dan membeli kain furing, kiranya ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu. Karena jika beberapa hal yang akan disampaikan berikut tidak Anda perhatikan dengan baik maka akan menimbulkan potensi penyesalan di kemudian hari.
Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan beberapa tips di bawah ini sebagai pertimbangan. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan.
1. Membeli dalam Partai Besar
Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika seseorang membeli produk apapun dalam skala yang besar akan mendapatkan harga yang lebih murah. Jika memungkinkan, belilah dalam jumlah yang besar karena hal tersebut cukup meminimalisir dana yang Anda keluarkan.
Terlebih jika Anda memang adalah seorang pengusaha konveksi yang memiliki konsumen yang banyak.
2. Membeli via Online
Alternatif lain yang bisa Anda dapatkan ialah dari belanja via online. Mengapa harus belanja via online? Salah satu alasannya adalah karena adanya diskon yang cukup sering diberikan kepada para calon pembeli. Hal tersebut tentu adalah momen yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Namun perlu digaris bawahi bahwa jika pembelian via online ini harus lebih teliti dan hati-hati. Pastikan toko online tersebut benar-benar dapat dipercaya dan memiliki reputasi yang baik.
3. Membandingkan Produk Satu dengan Lainnya
Nah, cara yang terakhir ini adalah metode yang paling banyak dipakai oleh oarang-orang pada umumnya. Jika Anda membeli kain furing secara offline, maka Anda bisa pergi ke toko-toko kain yang ada lalu bandingkan harga dari toko tersebut.
Dengan demikian Anda akan mendapatkan kain yang berkualitas dan juga cenderung lebih ekonomis. Gimana, sudah siap untuk mencoba?
Semoga bermanfaat.