√ Pengertian Islam & Teori Penyebarannya di Indonesia (Terlengkap)

Pengertian Islam – Islam adalah salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia. Secara demografi, sebagian besar penduduk di Indonesia memeluk agama Islam.

Pengertian Islam secara etimologi artinya patuh, tunduk, atau berserah diri. Islam memiliki arti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, yaitu Allah SWT.

Berdasarkan situs Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pengertian Islam yakni sebuah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Pemeluk agama Islam berpedoman pada kitab suci Alquran yang diturunkan melalui wahyu Allah SWT.

Dalam Islam diajarkan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang boleh disembah. Agama Islam mengenal Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah SWT.

Asal muasal agama Islam berawal dari Arab. Tahun 609, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah yang dibawakan melalui perantara Malaikat Jibril. Wahyu didapatkan di Gua Hira, dua mil jaraknya dari Mekah.

Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad mulai menyebarkan ajaran Islam kepada orang-orang. Penyebarannya berkembang dari orang-orang sekitar, kemudian meluas ke negara-negara tetangga, hingga sampai di Indonesia.

Artikel Terkait : Pengertian Narkoba

Content

Teori-Teori Penyebaran Islam di Indonesia

pengertian islam

Masuknya pengertian Islam ke Indonesia tidak terlepas dari peran para pedagang yang singgah maupun bermukim di Indonesia, yang dulunya bernama Nusantara. Pada masa-masa tersebut, jaringan perdagangan di sekitar Nusantara mulai meningkat.

Pedagang-pedagang dari berbagai negara banyak melintas dan singgah di perairan sekitar. Kepulauan Nusantara terkenal di kalangan pelaut Muslim karena kekayaan alam dan rempah-rempah yang dimilikinya.

Kehadiran Islam di Nusantara bisa dilacak dari beberapa teori dan peninggalan sejarah. Dilansir dari Wikipedia Ensiklopedia Bebas Bahasa Indonesia, terdapat tiga teori mengenai penyebaran Islam di Indonesia. Ketiga teori tersebut adalah teori Gujarat, Makkah, serta Persia.

1. Teori Gujarat

Teori pertama adalah teori Gujarat, India. Dikatakan bahwa penyebaran Islam di Indonesia, yang pada saat itu bernama Nusantara, dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat. Intraksi ini terjadi pada abad ke-13 Masehi.

2. Teori Makkah

Teori penyebaran Islam selanjutnya dikenal dengan nama teori Makkah. Dalam teori Makkah, agama Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari negara-negara di Timur Tengah sekitar abad ke-7 M. Perantaranya adalah pedagang-pedagang Arab yang beragama Islam.

3. Teori Persia

Ketiga, teori Persia. Melalui teori Persia, dikatakan bahwa penyebaran agama Islam di Indonesia berasal dari para pedagang Persia. Dalam perjalanannnya, pedagang asal Persia ini singgah terlebih dahulu ke Gujarat, sebelum menuju Nusantara. Interaksi ini terjadi sekitar abad ke-13 Masehi.

Teori Persia ini diperkuat dengan beberapa argumen dan fakta. Salah satu fakta yang mendukung teori Persia adalah banyaknya ungkapan berbahasa Persia dalam hikayat Melayu, hikayat Aceh, bahkan hikayat Jawa.

Namun, teori Persia maupun Gujarat hinga sekarang masih diragukan keakuratannya. Ditemukan bukti lain yang menunjukkan Islam telah masuk ke Nusantara sebelum abad ke-13, yaitu ditemukannya Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082 M) di Gresik, Jawa Timur.

Fatimah binti Maimun adalah perempuan beragama Islam yang meninggal pada hari Jumat tanggal 7 Rajab 475 Hijriyah.

Batu nisan milik Fatimah binti Maimun ditulis dalam huruf kaligrafi gaya Kufi berbahasa Arab. Nisan ini diklaim sebagai nisan kubur tertua yang ditemukan di Nusantara.

Selain tiga teori Gujarat, Makkah dan Persia, ada beberapa pandangan dari sejawaran tentang penyebaran Islam di Nusantara. Merle Calvin Ricklefs, sejarawan asal Australia mengemukakan adanya dua proses timpang tindih Islamisasi Nusantara.

Recklefs yang memiliki otoritas dalam sejarah Jawa menyebutkan dua kemungkinan. Pertama, orang Nusantara kontak dengan orang luar, kemudian mengubah agamanya menjadi Islam atau, orang asing yang beragama Islam menetap di Indonesia, kemudian bercampur dengan masyarakat lokal.

Diperkirakan agama Islam telah masuk ke Asia Tenggara sejak era awal Islam. Utusan dan pedagang Arab dikatakan mulai terlibat perdagangan dengan Indonesia (Nusantara) melalui Kerajaan Sriwijaya yang berlokasi di wilayah Pulau Sumatera sekarang ini.

Artikel Terkait : Pengertian Kebudayaan

Bukti Penyebaran Islam di Berbagai Wilayah Indonesia

pengertian islam

Nusantara pada jaman dahulu adalah kepulauan yang sangat luas. Masing-masing daerah memiliki bukti peninggalan sejarah yang menunjukkan bahwa pemeluk Islam telah ada di Nusantara.

Bukti-bukti yang ditemukan antara lain berupa batu nisan hingga prasasti dalam berbagai bahasa. Di beberapa daerah, prasasti tentang bukti keberadaan pemeluk Islam bahkan masih menggunakan bahasa Jawa Kuno. Berikut bukti-bukti peninggalan sejarah tentang penyebaran Islam di beberapa wilayah Indonesia.

1. Sumatera Utara

Pada abad ke-14, terdapat dua batu nisan dari Minye Tujoh di Sumatera Utara. Kedua batu nisan tersebut berisikan tulisan Islam dengan huruf Arab, nanun terdapat juga beberapa karakter India dalam nisan.

Selain dua batu nisan di Minye Tujoh, terdapat batu nisan lain yang ditemukan di Brunei, Trengganu (sekarang menjadi wilayah Malaysia). Batu Trengganu tersebut didominasi oleh kata-kata Arab yang dituliskan dalam Bahasa Sansekerta. Isinya adalah representasi pengenalan hukum Islam.

Bukti lain juga ditemukan di Kampung Pande, Aceh. Batu nisan Sultan Firman Syah, cucu Sultan Johan Syah, memiliki sebuah prasasti. Dalam prasasti dikatakan bahwa Banda Aceh adalah Ibukota Kesultanan Aceh Darussalam.

2. Malaka

Dahulunya, Kesultanan Malaka adalah bagian dari wilayah Nusantara. Kini daerah Malaka menjadi bagian dari Malaysia.

Kesultanan Malaka didirikan pada awal abad ke-10 oleh Sultan Parameswara. Malaka menjadi daerah penting karena merupakan pusat perdagangan di kepulauan Asia Tenggara.

Selain sebagai pusat perdagangan, Malaka juga menjadi pusat kedatangan pedagang asing, termasuk pedagang Islam di Nusantara. Penyebaran Islam di Malaka didukung oleh geografisnya yang menjadi pusat lalu lintas perdagangan amat penting di masa itu.

Laksmana Cheng Ho merupakan seorang Muslim yang berasal dari suku Hui, Cina. Setelah kedatangan Cheng Ho, Sultan Parameswara sebagai pemimpin Kesultanan Malaka telah beralih ke Islam. Sultan Parameswara mengganti namanya menjadi Iskandar Shah.

Artikel Terkait : Pengertian Nasionalisme

3. Pulau Jawa

Tome Pires dalam laporannya yang berjudul Suma Oriental (Dunia Timur) menuliskan bahwa proses Islamisasi penduduk daerah Jawa Barat sekarang ini terjadi pada abad ke-16. Pendapat lain menyatakan bahwa Laksmana Cheng Ho sempat singgah di Cirebon pada abad ke-15 atau ke-16.

Akademisi Universitas Padjajaran, Edi S. Ekadjati, menyatakan bahwa rute penyebaran Islam di Jawa Barat secara garis besarnya adalah Cirebon – Kuningan – Talaga – Ciamis. Pendapatnya ini tertuang dalam sebuah buku yang menjabarkan tentang peta penyebaran Islam di Jawa Barat.

Di daerah Jawa Timur, ditemukan banyak prasasti batu nisan dalam aksara Jawa Kuno, bertanggal hingga 1369 M.

Peneliti dan sejarawan Loius-Charles Damais menyimpulkan bahwa batu nisan tersebut berasal dari makam keluarga terhormat di jaman Majapahit. Hal ini berarti, ada beberapa kalangan terhormat yang telah memeluk Islam pada masa itu.

Selain itu, ditemukan sebuah batu nisan dengan tanggal 822 H (1419 M) di daerah Gresik, Jawa Timur. Batu nisan tersebut menandai makan Maulana Malik Ibrahim, yang merupakan salah satu anggota Wali Sanga.

Hasil pencarian :

Pengertian islam menurut para ahli, pengertian islam menurut hadits, pengertian agama islam secara umum, arti islam yang sebenarnya, pengertian ajaran islam.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *