√ Bahan Velvet: 13 Jenis Kain Pilihan Anda!

Bahan Velvet – Anda tahu hal apakah yang pertama kali dikatakan ketika sudah melihat kain ini? Mewah, itulah kata yang bisa mewakili untuk mengungkapkan ekspresi saat melihat velvet secara langsung maupun melalui gambar.

Kain ini dibuat di Mesir untuk pertama kalinya, sudah 2000 SM silam. Sejak dulu memang velvet telah menjadi simbol ke-glamour-an dan kekayaan karena dibuat dari sutra yang mana proses pembuatannya sangat rumit.

Sampai dengan saat ini, kain velvet masih tetap banyak digunakan dalam pembuatan busana di perindustrian garmen. Kain ini juga oleh beberap orang disebut dengan beludru/beledu. Pengembangan velvet ini pesat, sampai dengan saat ini terhitung setidaknya ada dua belas jenis.

Content

Megenal Bahan Velvet

bahan velvet

Hai para kaum hawa, sudah punya busana yang terbuat dari kain ini kan? Nah, kalau belum sepertinya adalah hal yang wajib bagi para wanita khususnya pecinta fashion untuk memiliki jenis kain yang satu ini. Trend fashion dewasa ini banyak sekali dipenuhi dengan busana berbahan velvet ini.

Dibandingkan dengan kain jenis lain seperti bahan kaos atau katun, kain ini lebih unggul dalam hal lembut dan halusnya kain.

Lembut dan halusnya kain ini dihasilkan karena adanya juntaian dari benang yang merata dari seluruh bagian. Berkat tekstur dan kelembuatan kain tersebut membuat velvet oleh sebagian orang disebut dengan beludru. Dampak lain yang ditimbulkan adalah banyaknya orang yang menyukai kain ini.

Velvet bisa dibuat menggunakan bahan serat asli ataupun serat sintetis.

Jika dilihat dari namanya saja memang kain ini memiliki ciri khas yang cenderung memberikan kesan menarik. Memang tidak hanya pada nama saja, jenis kain ini memang benar-benar menarik karena kemewahan yang di tawarkan olehnya.

Velvet memiliki tekstur berumbai yang merupakan benang menjuntai dan tersalurkan dengan rata ke seluruh bagian kain.

Artikel Terkait: Bahan Crepe

Sejarah Kain Velvet

bahan velvet

Dalam beberapa sumber berbeda, disebutkan bahwa kain ini mulai diproduksi sejak tahun 1440-1500 M. Ada perbedaan pendapat disana, sebagian menyatakan mulai tahun 2000 SM sedangkan sebagian lain menyebutkan mulai dari tagun 1440-1500 M. Jika memang Anda penasaran, silahkan diteliti lebih lanjut. Hehe.

Namun kedua sumber tersebut menyetujui jika penggunaan kain melambangkan bahwa mereka yang mengenakan adalah keluarga bangsawan.

Awal mulanya kain ini untuk pertama kali diperkenalkan oleh seseorang yang bernama Kashmiri. Yang mana pengenalan tersebut ditujukan kepada bangsa Baghdad pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid. Pengenalan ini juga sampai ke daerah Andalusia yang disampaikan oleh Ziryab.

Pada masa tersebut, produsen terbesar kain velvet ini adalah Kairo.

Kemudian kain ini banyak didistribusikan ke daerah Venesia dan terus menyebar sampai ke daerah Eropa. Pada saat masa kekuasan para raja di Mali, mereka juga mengenakan kain velvet sebagai jubah kekuasaan.

Pada saat kekuasaan berada di tangan Raja Mahmed II, para asisten dan juru masak banyak yang mengenakan busana berwarna biru. Mulai dari baju, celana, sampai dengan topi, semua busana tersebut terbuat dari bahan velvet bursa. Jadi bagaimana sejarah kain ini menurut kamu, mengesankan bukan?

Artikel Terkait: Bahan Brokat

Bahan Pembuatan Kain Velvet

bahan velvet

Tak jarang tentunya yang mempertanyakan atau sekedar ingin tahu mengenai apa saja yang ada pada ada pada kain ini, termasuk terkait bahan dan proses pembuatan. Benar bukan?

Secara umum, kain ini ditenun dengan alat yang telah disediakan khusus, karena pada umumnya setiap alat tenun memiliki pola tenunan yang berbeda pada setiap jenisnya. Alat yang digunakan tersebut mampu menjalin dua buah kai secara bersamaan dengan ketebalan yang berbeda. Lalu kedua kain tersebut dipotong dan disusun dengan efek tumpukan yang merupakan ciri khas kain velvet.

Pada saat proses pemasangan kedua kain tersebut, masing-masing kain dililitkan secara memuntir pada setiap gulungan yang terpisah.

Proses tersebut memang bisa dibilang rumit dan susah untuk orang-orang yang belum pernah menyaksikan secara langsung proses pembuatan kain velvet. Namun, bagi para pekerja produksi menganggap hal ini biasa saja.

Secara ringkas, kain ini masuk dalam kategori pembuatan kain yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Berkembangnya teknologi seolah tidak membuat perubahan yang signifikan, kain ini tetap saja masih rumit dalam pembuatannya.

Jangan heran jika kemudian bahan velvet digolongkan ke dalam kategori kain mewah dan memiliki harga jual yang tinggi. Pembuatan bahan yang banyak digunakan adalah jenis sutra, rayon, atau bisa juga kombinasi dari kedua bahan tersebut.

Ketika velvet diproduksi dengan full-sutra, harga jualnya akan melonjak tinggi.

Alasan tersebutlah yang mendasari keputusan seluruh industri terkait untuk lebih memperbanyak produksi dari kombinasi kedua bahan tersebut. Namun, dewasa ini telah muncul kain-kain velvet yang diproduksi dari bahan linen, wol, dan mohair.

Pasar Indonesia sendiri tidak banyak ditemukan kain ini dengan bahan produksi menggunakan wol karena pertimbangan iklim yang tropis. Karena akan gerah sekali jika mengenakan busana dari wol ini.

Artikel Terkait: Bahan Kanvas

Ragam Jenis Kain Velvet

bahan velvet

Dari segi visual, kain velvet terlihat begitu cantik dan menarik. Jenis busana hasil produksi dari kain tersebut antara lain; gau pesta, kemeja, dan lain-lain. Siapa pun yang mengenakan kain ini akan mendapatkan kesan glamour yang timbul dari efek velvet.

Selain itu, kain ini juga banyak digunakan dalam membuat barang-barang seperti gorden, tas, clutch, pelapis sofa, dan berbagai aksesoris lain.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan pelapis sofa berbeda tentunya dengan jenis kain yang dipakai dalam pembuatan busana. Kain untuk pelapis sofa kan memliki ketebalan yang lebih baik.

Berikut jenis-jenis velvet berdasarkan tekstur dan proses pembuatannya:

1. Velvet Katun

Tidak sama dengan jenis lainnya, kain ini cenderung lebih tebal dan juga lebih berat tentunya. Velvet jenis ini memiliki tekstur permukaan yang tidak mengkilap atau berkilau.

Dengan melihat karakteristik pada jenis ini, velvet katun cocok digunakan dalam pembuatan bahan pelapis dan jaket.

2. Velvet Sutra

Konon jenis ini merupakan velvet yang diproduksi untuk pertama kalinya. Jenis kain ini memiliki tekstur yang halus dan juga lembut. Tak hanya itu, velvet sutra juga memiliki kelebihan yaitu kain yang ringan.

Velvet sutra adalah jenis yang paling mahal diantara yang lain. Bahan ini sangat cocok digunakan untuk membuat gaun beraksen draperi yang akan tampak begitu mewah.

3. Microfiber Velvet

Jenis yang satu ini masuk ke dalam golongan bahan microfiber berkualitas velvet, namun bahan ini memiliki ketahanan terhadap air. Kelebihan lain yang dimiliki adalah bahan mudah dicuci dan lebih tahan terhadap noda.

Dengan kelebihan yang dimiliki tersebut, bahan ini cocok digunakan untuk membuat gaun semiformal, pakaian kasual, dan kain pelapis.

4. Stretch Velvet

Stretch velvet adalah jenis bahan yang dibuat menggunakan hasil kombinasi antara spandeks dan polyester. Kombinasi dari kedua bahan tersebut mampu membuat bahan menjadi merenggang sampai dengan 50%.

Sehingga kain ini sangat cocok untuk membuat pakaian yang nyaman saat dikenakan. Jenis ini bisa dicuci menggunakan mesin cuci otomatis.

5. Rayon Velvet

Nah, jenis kain ini adalah salah satu jenis velevet yang memiliki harga ekonomis karena dibuat menggunakan campuran bahan rayon dan nilon. Velvet jenis ini memiliki ciri khas yaitu sifat kain yang ringan dan memiliki permukaan yang transparan.

Kebanyaka kain jenis ini digunakan dalam produksi taplak meja, sarung bantal, gorden, dan berbagai jenis dekoratif lain.

6. Panne Velvet

Panne velvet adalah salah satu dari jenis velvet yang persis dengan jenis crinkle velvet, namun bersifat lebih stretch atau dapat merenggang. Kain ini bisa dibuat dari berbagai jenis bahan serat seperti sutra, katu, dan rayon.

Pada umumnya, panne velvet memiliki bulu-bulu yang bisa dikatajn lebih panjang dibandingkan dengan velvet biasa.

7.  Embossed Velvet

Tak melenceng jauh dari nama jenisnya, velvet yang satu ini dibuat dengan metode atau teknik emboss. Emboss adalah teknik pencetakan pola timbul pada seluruh permukaan kain.

Untuk menciptakan pola yang sempurna, cetakan besi panas ditempelkan pada permukaan kain velvet polos. Melihat prosesnya cukup rumit, harganya pun cukup tinggi.

8. Plush Velvet

Jika dilihat dari segi visual, kain ini akan terlihat begitu mewah dengan belu-bulunya yang panjang. Akan tetapi beberapa orang menganggap kain ini bukan termasuk kain velvet karena memiliki panjang bulu lebih dari 5 mm.

Karakteristik yang dimiliki oleh kain ini tergolong cukup berat. Velvet ini juga banyak digunakan dalam pembuatan selimut.

9. Sifon Velvet

Sesuai dengan namanya, jenis velvet yang satu ini memililiki tampilan yang transparan serta ringan persis seperti kain sifon. Untuk mempercantik tampilan, biasanya kain ini akan ditambahkan beragam jenis aksen.

Jenis ini sangat cocok untuk pembuatan gaun karena memiliki sifat jatuh, namun harus tetap ditambahkan dengan furing agar tidak transparan.

10. Crinkle Velvet

Jenis bahan crinkle velvet memiliki pola timbuat yang acak-acak tidak beraturan sehingga menimbulkan kesan kusut. Namun, permukaan pada kain ini tetaplah terlihat berkilau dan begitu atraktif.

Syal dan blus adalah dua dari beberapa contoh jenis busana yang dirpoduksi dari jenis ini.

11. Cut Velvet

Cut velvet merupakan jenis kain yang dihasilkan melalui cara membuang atau memotong kain-kain yang mengkikuti beberapa pola tertentu. Pada bagian kain yang tidak berbulu akan membentuk pola yang membuat kain terasa lebih bertekstur.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bahan bertekstur yang lain, Anda bisa membaca bahan wollycrepe.

12. Velveteen

Menurut beberapa sumber mengatakan bahwa sebenarnya kain ini bukanlah termasuk golongan kain velvet. Kain ini adalah jenis katun yang memiliki bulu yang menyerupai velvet.

Ketika sudah memiliki kain ini, jenis busana yang paling cocok dalam pembuatan adalah gamis dan gaun

Perawatan Kain Velvet

bahan velvet

Kain ini sedikit berbeda dibandingkan dengan jenis lainnya, perawatannya cenderung lebih sulit dan hampir mirip seperti bahan satin. Anda harus lebih berhati-hati dalam perawatan kain velvet.

Oleh karena itu, ketika hendak memebeli kain ini disarankan untuk membaca atau menanyakan instruksi perawatan yang baik dan benar. Agar meminimalisir hal-hal yang nantinya tidak diinginkan terjadi. Nah, berikut sedikit tips dan trik untuk merawat velvet.

  • Anda bisa membersihkan busana berjenis vlevet dengan cara menyikat pada bagian noda menggunakan jenis sikat khusus. Sikat khusus tersebut memiliki ciri-ciri bulu yang lebih lembut.
  • Ketika mencuci, Anda bisa memakai alternatif dry clean menggunakan mesin cuci atau secara manual (menggunakan kedua tangan).
  • Jangan pernah mencampur bahan velvet dengan jenis bahan lainnya dalam satu ember/wadah. Biasakanlah untuk memisahkan di tempat khusus yang tidak tercampur pakaian lain.
  • Kebanyakan jenis busana berbahan velvet tidak direkomendasikan untuk disetrika karena memiliki bulu-bulu yang akan rusak ketika menerima panas yang tak wajar.
  • Jika memang harus disetrika, tambahakanlah kain berupa handuk atau yang lain di atas permukaan kain untuk melindungi velvet dari efek panas setrika secara langsung.
  • Alternatif terbaik untuk merapikan kain adalah dengan memberikan uap menggunakan steamer.
  • Yang terakhir, saat Anda hendak menyimpan, lipatlah pakaian dengan rapi, kemudian Anda bisa bungkus dengan kertas bebas asam. Dengan metode ini akan lebih baik daripada digantung.

Negara Produsen Bahan Velvet

bahan velvet

Melihat penggunaan dan permintaan kain kian lama semakian meningkat, hal ini tentunya menguntungkan banyak pihak. Sektor perindustrian kain misalnya, mereka diuntungkan dalam hal ini karena jumlah produksi mereka akan semakin membludak.

Pakaian atau busana adalah jenis barang primer layaknya makanan dan tempat tinggal. Sangat mustahil jika seseorang akan menggunakan satu pakaian saja selama hidupnya.

Ada beberapa negara yang memproduksi kain velvet ini dalam jumlah yang tidak sedikit. Sudah penasaran kan, negara mana saja yang memproduksi jenis bahan ini? Berikut negara produsen velvet tersebut.

1. Cina

Siapa yang tak kenal dengan salah satu negara produsen terbesar dunia ini. Cina sudah sejak dahulu banyak memproduksi barang-barang primer maupun sekunder lain, tak terkecuali dalam bidang industri kain.

Untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, kemudian banyak bermunculan industri-industri kain baru. Hampir segala macam jenis kain diproduksi oleh Cina.

Namun kebanyakan jenis bahan kain yang mereka produksi dari jenis poliester. Tidak heran jika kemudian Cina banyak mengekspor kain velvet ke seluruh penjuru dunia.

Harganya sendiri gimana min? Don’t worry, harganya lebh ekonomis kok jika dibandingkan dengan prdusesn kain yang berasal dari negara lain.

Fakta yang terjadi sebenarnya adalah bahwa kain yang sudah diimpor dari Cina ini dijual kembali di pasar lokal dengan harga yang masih terjangkau. Setelah sampai di pasar Indonesia, kira-kira harganya berada pada kisaran Rp. 24. 000/meter.

Jika Anda penasaran, ada satu nama perusahaan yang sudah terkenal sejak lama di Cina, yaitu perusahaan Haining Xinyi Import&Export Co., Ltd. Perusahaan tersebut banyak memproduksi bahan velvet dengan ragam jenis yang kaya dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

2. Italia

Taget pasar yang dibidik oleh negara ini lebih mengarah ke segmentasi konsumen kelas menengah ke atas. Ragam jenis kain banyak yang sudah dimodifikasi, sehingga aksen-aksen yang ditampilkan memberikan efek mewah dan berkelas.

Ada sebuah fakta yang sebenarnya cukup mengejutkan bagi siapapun yang belum mengetahuinya. Fakta tersebut adalah Italia juga memproduksi bahan velvet yang dikombinasikan dengan bordiran motif bunga yang kemudian banyak dipakai untuk bagian atap dari vila milik orang tertentu.

Wow, fakta yang cukup megejutkan bukan?

Nah, dari segi harga yang ditawarkan oleh jenis bahan yang diproduksi oleh negara ini tentuny tidak bisa dikategorikan ekonomis.

Kebanyakan harga dari jenis bahan kain ini sekitar $5/meter untuk jenis velvet yang polos. Sedangkan kain dengan jenis bordiran atau aksen bunga ini ditawarkan dengan kisaran harga  $85/meter.

3. Kuba

Negara ini merupakan produsen kain velvet yang sudah terkenal sejak lama. Bahan velvet hasli produksinya pun terbuat dari bahan yang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu raffia. Hanya ada sedikit produsen yang menggunakan serat sintetis ini dalam memproduksi kain.

Warna yang ditawarkan sangat beragam, konsumen tidak akan kecewa karena bisa memilih jenis warna favorit sesuai dengan keinginan.

Kuba memproduksi jenis kain yang memiliki harga lebih terjangkau atau wallet-friendly. Apa yang mebuat haraganya bisa murah? Karena mereka memproduksi kain dengan bahan dasar serat sintetis, ini tidak akan semahal sutra tentunya.

Tak hanya bahan raffia saja ternyata, bahan lain seperti nilon, poliester, viskosa dan juga asetat juga telah banyak dikembangkan oleh Kuba. Beberapa bahan sintetis tersebut rupanya ada juga yang ditambahkan dengan bahan sutra yang menghasilkan kain lembut dan reflektif.

Kebanyakan jenis ini banyak diproduksi dengan bahan raffia. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk jenis bahan yang lain. Ada juga jenis bahan yang diproduksi dengan bahan full sutra murni, harganya mencapai Rp. 1.900.000/meter.

Membedakan Kain Velvet dengan Satin

bahan velvet

Trend busana muslimah dalam jenis khimar sudah sering kita ketahui bersama tentunya. Salah satu artis yang turut mempopulerkan trend khimar ini adalah Risty Tagor. Bahan velvet cukup banyak digunakan dalam berbagai acara yang sifatnya semi formal.

Selain itu, velvet juga banyak digunakan dalam pembuatan pakaian tidur, lingere, sampai dengan gaun pengantin.

Perlu Anda ketahui bahwa bahan velvet berbeda dengan bahan satin. Sekilas memang tampak tidak banyak ada perbedaan pada kain. Namun, ada beberapa perbedaan yang perlu Anda ketahui agar tidak salah atau keliru dalam memilih. Inilah perbedaan kedua bahan tersebut.

Bahan Velvet

Sebelum kita bahas tentang satin, kita ulas dulu ya mengenai bahan velvet secara lengkap dan ringkas. Jika dilihat denga sekilas, memang kain ini memiliki kerimiripan yang hampir sama. Yang menjadi perbedaan secara jelas adalah pada segi kilap yang ditampilkan.

Kain velvet memiliki kilap yang tidak berlebihan, sehingga tidak memberikan efek glamour yang ekstrim pada pemakainya.

Warna yang dimiliki oleh jenis ini cenderung lebih lembut seperti baby pink, peach, toska, dan lain-lain. Harga yang ditawarkan juga lebih mahal dibandingkan dengan satin.

Bahan Satin

Sedangkan untuk satin sendiri dari segi harga yang dipatok cukup terjangkau, tidak semahal kain velvet. Jika dilihat dari segi tampilan, satin memiliki permukaan dengan kilap yang sangat mencolok. Sehingga efek yang ditimbulkan dari karakter tersebut adalah tajam yang berlebihan.

Sangat jauh berbeda dengan bahan velvet yang memiliki warna soft dan membuat nyaman ketika dipandang.

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *