Belajar Bahasa Jawa – Selain bahasa melayu, bahasa terbesar di Indonesia yang paling banyak digunakan adalah bahasa Jawa. Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah terbesar pertama yang di Indonesia, yang tentu harus kita lestarikan keberadaannya.
Ada begitu banyak jenis bahasa jawa yang bisa Anda pelajari, tahukah Anda bahwa orang barat sana juga banyak yang belajar bahasa Jawa karena mereka merasa tertarik.
Bahasa ini digunakan oleh sebagian besar masyarakat di Jawa Timur dan Jawa Tengah, sebagian daerah pesisir Karawang, Cirebon, Indramayu, Banten, Cilacap juga memakai bahasa Jawa dalam kesehariannya. Bahasa Jawa akan menjadi bahasa yang urgen jika Anda harus tinggal di daerah yang mayoritasnya menggunakan bahasa Jawa.
Dengan sedikit mengenal dan belajar bahasa Jawa, maka sosialisasi dengan lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan mudah.
Ya, setidaknya Anda mengerti bahasa jawa ketika ada orang yang berdialog dalam bahasa Jawa. Jenis bahasa Jawa yang sering dipakai misalnya bahasa Jawa ngoko dan bahasa Jawa halus atau banyak disebut krama.
Disini kami akan membahas penjelasan terkait belajar bahasa Jawa. Mulai dari belajar bahasa Jawa pasaran, belajar bahasa Jawa ngoko, belajar bahasa Jawa krama, belajar bahasa Jawa krama inggil, kosakata bahasa jawa, angka dalam bahasa Jawa, kalimat tanya dalam bahasa Jawa dan yang lainnya.
Content
Belajar Bahasa Jawa Sekaligus Artinya
Berikut beberapa kosakata yang terdiri dari bahasa Jawa yang bisa Anda gunakan untuk percakapan dalam sehari-hari. Diantaranya yaitu sebagai berikut :
Belajar Bahasa Jawa Ngoko/Krama
Anda tak perlu bingung jika ingin belajar bahasa Jawa. Disini kami akan memberikan beberapa daftar bahasa Jawa yang dilengkapi dengan artinya. Nah, berikut merupakan daftar Kosakata Bahasa Jawa ngoko/krama:
- Kulo/Dalem : Saya
- Kowe/Panjenengan : Kamu
- Awekedhewe/Kito : Kami
- Deweke/Piyambakipun : Dia
- Iki/Meniko : Ini
- Kui/Niku : Itu
- Opo/Menopo : Apa
- Ngendi/Wonten Pundhi : Di mana
- Singendi/Ingkangpundhi : Yang mana
- Sopo/Sinten : Siapa
- Ngopo/Kadosmenopo : Mengapa
- Piye/Kadospundhi : Bagaimana
- Yoh/Inggih : Iya
- Ora/Mboten : Tidak
- Menowo/Menawi : Barangkali
- Siji/Setunggal : Satu
- Uwong/Tiyang atau Piyantun : Orang
- Lanang/Kakong : Anak laki-laki
- Wedhok atau wadon/Estri : Anak perempuan
- Rama/Romo : Ayah
- Lare atau putera/Putro : Anak
- Jeneng atau Asma/Asmo : Nama
- Duwit/Artho : Uang
- (Kamar) Mburi/(Kamar) Wingking : Kamar kecil
- Banyu/Toya : Air
- Dalan/Mergi : Jalan
- Kiro-kiro/Kinten-kinten : Kira-kira
- Kabeh/Sedanten atau sedaya : Semua
- Luwih/Langkung : Lebih
- Banget/Sanget : Sangat atau sekali
- Seko/Saking : Dari
- Saiki/Sakmeniko : Sekarang
- Anyar/Enggal : Baru
- Tuwo/Sepuh : Tua
- Dowo/Panjang : Panjang
- Cendek/Cendak : Pendek
- Merah/Mirah : Murah
- Larang/Awis : Mahal
- Benther/Benther : Panas
- Adem/Asrep : Dingin
- Wingi/Kolowingi : Kemarin
- Sesuk/Mbenjang : Besok
- Nduwur/Nginggil : Atas
- Ngisor/Ngandap : Bawah
- Ngelih/Luwe : Lapar
- Seneng/Rahayu : Bahagia
- Lara/Gerah : Sakit
- Ngapunten/Ngapura atau ngapuro : Maaf
- Esuk/Enjing-Injing : Pagi
- Awan/Siang : Siang
- Bengi/Dalu : Malam
- Piyekabare/Pripun atau kadospundhi : Apa kabar
- Piro/Pinten : Berapa
- Monggo/Monggopunatri : Silahkan
- Muwun/Maturnuwun : Terima Kasih
Belajar Bahasa Jawa Halus
Bahasa Jawa halus merupakan salah satu jenis bahasa Jawa yang sering digunakan untuk meninggikan derajat orang yang diajak bicara dan juga untuk merendahkan diri atau bersikap rendah hati. Biasanya bahasa Jawa halus ini banyak digunakan ketika seseorang yang lebih muda berbicara kepada orang yang lebih tua darinya.
Bahasa Jawa halus tidak terlalu sulit untuk dipahami. Anda bisa belajar bahasa Jawa ini dengan perlahan dan akan memahaminya jika memang benar-benar tekun dalam mempelajarinya. Berikut merupakan daftar kosakata bahasa Jawa halus yang perlu Anda ketahui sebagai bekal awal dalam belajar bahasa Jawa. Diantaranya yaitu:
- Sugeng tindak : Selamat jalan
- Dereng : Belum
- Amargi : Karena
- Amargi : Tetapi
- Wontenmriki : Di sini
- Sae : Baik
- Kirangsae : Jelek
- Leres : Betul
- Endah : Cantik atau indah
- Ageng : Besar
- Alit : Kecil
- Kathah : Banyak
- Sakedhik : Sedikit
- Sami : Sama
- Saget : Bisa
- Kagungan : Punya
- Wonten : Ada
- Kersa : Mau
- Ampun : Jangan
- Tindhak : Pergi
- Rawuh : Datang
- Ngendika/Ngendiko : Bicara
- Dawuh : Bilang
- Mrisani : Lihat
- Ngertos : Mengerti
- Dahar atau nedo : Makan
- Ngunjuk : Minum
- Miereng : Dengar
- Paringi : Kasih
- Remen : Suka
- Tresna atau tresno : Cinta
- Penggalih : Pikir
- Nadamel atau damel : Membuat
- Lenggah atau pinarak : Duduk
- Tumbas : Beli
- Kendhel : Berhenti
- Tebeh : Jauh
- Cerak : Dekat
- Tengen : Kanan
- Kiwo : Kiri
Tak jauh berbeda dengan bahasa Sunda, bahasa Jawa juga memiliki beberapa daerah yang memiliki bahasa Jawa halus dan bahasa Jawa kasar yang berbeda. Namun, dari semua daerah yang terdapat di Jawa Timur dan Jawa Tengah khususnya ta memiliki perbedaan yang signifikan.
Belajar Bahasa Jawa Krama
Bahasa Jawa krama atau krama inggil merupakan bahasa jawa halus, sayangnya bahasa Jawa ini borpotensi hilang atau punah secara perlahan karena anak muda zaman now lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada bahasa daerah. Mereka juga lebih senang menggunakan bahasa gaul dibanding bahasa Jawa krama ini.
Anda beruntung jika berkeinginan untuk belajar bahasa Jawa ini, karena Anda merupakan salah satu orang yang berkontribusi besar dalam melestarikan dan menjaga bahasa daerah.
Berikut merupakan beberapa daftar kosakata bahasa Jawa krama yang dapat Anda pelajari. Diantaranya yaitu:
- Abang : Merah
- Abot : Berat
- Adi : Adik
- Adoh : Jauh
- Adol : Jual
- Adus : Mandi
- Agomo : Agama
- Ai : Kalau
- Aja : Jangan
- Akeh : Banyak
- Ala : Buruk atau marah
- Alas : Hutan
- Amba : Lebar
- Ambu : Bau
- Ana : Ada
- Bae : Saja
- Bagen : Biar
- Bak : Kalau
- Balik : Pulang
- Bari : Dengan
- Batur : Teman
- Begono : Begitu
- Beli : Tidak
- Beli kelingan : Lupa
- Bengen : Dahulu
- Bolah : Benang
- Bosok : Busuk
- Buru : Cepat
- Ciut : Sempat
- Dadi : Jadi
- Dalan : Jalan
- Damar : Lampu
- Danyang : Menawar
- Dekene : Punya
- Derep : Panen
Penyebutan Angka dalam Bahasa Jawa
Angka pada bahasa Jawa ini termasuk unik, karena ada misteri makna yang terkandung di dalam cara penyebutannya.
Karena cara penyebutannya ini berhubungan dengan umur seseorang. Angka dua puluhan dalam bahasa Indonesia, pada umumnya disebutkan dengan dua puluh satu, dua puluh dua, dan seterusnya. Sedangkan pengucapan dalam bahasa Jawa berbeda.
Contohnya selikur, rolikur untuk penyebutan angka dua puluh satu, dua puluh dua dan seterusnya. Menurut cerita yang berlaku, likur adalah arti dari lingguh kursi, yang di mana angka 20 pada umur seseorang melambangkan kepribadian, pekerjaan, profesi dan lain sebagainya.
Itulah sebabnya pengucapannya berbeda dengan penyebutan angka yang biasanya.
Akan tetapi untuk angka 25 tidak disebut dengan limang likur, masyarakat Jawa pada umumnya menyebut angka 25 dengan selawe.
Makna dari selawe ini ialah seneng-seneng lanang lan wedok, yang mana umur 25 pada seseorang artinya sudah pas untuk menikah dan merupakan umur yang ideal untuk menikah.
Lain cerita dengan bilangan puluhan, misalnya angka 10 yang disebut dengan sepuluh, rong puluh, telong puluh, patang puluh.
Namun pada angka 50 tidak disebut dengan limang puluh, akan tetapi pada umumnya disebut dengan seket atau seneng kethonan. Artinya pada usia 50 kebanyakan orang senang memakai peci, yang artinya usia yang tepat untuk lebih melakukan ibadah.
Satu bilangan lainnya yang disebutkan dalam bahasa Jawa ialah angka 60. Masyarakat Jawa pada umumnya menyebutnya dengan sewidak, yang artinya ialah sejatine wis wayahe tindak.
Maknanya yaitu sesungguhnya manusia pada usia 60 sudah waktunya memikirkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah karena pada usia tersebut biasanya sudah saatnya ajal mendatangi.
Angka 1-10 Dalam Bahasa Jawa
Belajar bahasa Jawa tidak akan sempurna jika Anda belum mempelajari angka atau bilangan dalam bahasa Jawa. Oleh karena itu kami juga akan membahas terkait angka dalam bahasa Jawa yang antara lain yaitu:
- Siji/Setunggal : Satu
- Loro/Kalih : Dua
- Telu/Tiga : Tiga
- Papat/Sekawan : Empat
- Limo/Gangsal : Lima
- Enem/Enem : Enam
- Pitu/Pitu : Tujuh
- Wolu/Wolu : Delapan
- Songa/Sanga : Sembilan
- Sepuluh/Sedoso : Sepuluh
Kalimat Tanya dalam Bahasa Jawa
Tak hanya kosakatanya saja yang harus Anda pelajari dalam belajar bahasa Jawa ini. Namun Anda juga harus tahu bagaimana kalimat tanya yang ada pada bahasa Jawa. Kalimat tanya dalam bahasa Jawa disebut dengan Ukara Pitakon. Berikut ini merupakan beberapa contoh penggunaan kata tanya dalam bahasa Jawa :
- Apa/Menapo : Apa
- Sapa/Sinten : Siapa
- Ing ngendi/Wonten pundhi : Di mana
- Kpriye/Kepripun atau kadospundhi : Bagaimana
- Geneya/Yagene atau kena apa atau kenging nopo : Mengapa
Contoh penggunaan kalimat tanya dalam Bahasa Jawa:
- Opo sing kok gowo kuwi? : Apa yang kamu bawa itu.
- Sopo sing teko kae? : Siapa yang datang itu.
- Sopo jenengmu? : Siapa namamu.
- Endi sing arep kok gowo? : Mana yang engkau bawa.
- Ana ngendi kowe tuku buku iki? : Di mana engkau membeli buku ini.
- Kowe lunga menyang endi? : Engkau pergi ke mana.
- Dheweke asli soko endi? : Dia berasal dari mana.
- Jajan ini digawe soko apa? : Kue ini terbuat dari apa.
- Soko sopo kowe oleh buku iki? : Dari siapa engkau mendapat buku ini.
- Nganggo opo kowe mbukak lawang iki? : Dengan apa kamu membuka pintu ini.
Kata Kata Lucu dalam Bahasa Jawa
Agar kegiatan kumpul bersama para teman Anda semakin terasa menyenangkan, maka Anda bisa menggunakan kata-kata lucu dalam bahasa Jawa yang membikin suasana semakin rame.
Apalagi untuk orang Jawa asli, bercanda dengan menggunakan bahasa ini akan lebih berasa dibanding dengan bahasa Indonesia.
- Akeh cah wedok suale ngisor dengkul jare lak gak ngono ora gaul, terae zaman iki zaman edan lak gak melu edan ora keuman : Banyak remaja perempuan yang menggunakan celana pendek katanya jika tidak seperti itu maka tidak dibilang gaul, memang sekarang ini zaman sudah gila kalau tidak ikut gila tidak akan kebagian.
- Janjimu tresnamu gede nyatane sak ini kok tinggalne : Janjimu cintamu sangat besar, tetapi nyatanya kamu sekarang meninggalkan aku.
- Cah saiki akeh seng podo edan, sekolah ora gelem, ngaji ora gelem, penggaweane klontang klantung lan wani ngelawan wong tuwo : Anak zaman now banyak yang sudah gila, sekolah ngga mau, ngaji ngga mau, tapi kerjaannya cuman ke sana ke sini ngga jelas dan berani melawan kepada orang tua.
- Janjimu mung lamis : Janjimu hanya sebatas di mulut saja.
- Ngomongmu empuk mung nyereti : Perkataanmu manis dan empuk tapi sayang bikin seret.
- Iso ngajari mung ra iso ngelakoni : Hanya bisa mengajarkan tetapi tidak bisa melakukannya sendiri.
- Wong wedok ki ora gor siji, nak wes kelangan ora usah mbok pikiri : Wanita di dunia ini tidak cuman satu, kalau kamu ditinggalkan tidak perlu dipikirkan lagi.
- Nak pelit ki ojo mremet : Kalau pelit itu jangan keterlaluan.
Kata Bijak dalam Bahasa Jawa
- Sopo sing nandur yo kui sing bakal manen : Siapa yang menanam itulah yang menuai hasilnya.
- Ojo dumeh, ojo nyeleneh, ojo ngresulo, ojo suloyo, lan rasah neko-neko : Jangan sombong, jangan aneh-aneh, jangan mengeluh, jangan loyo, dan jangan macem-macem.
- Yen koe terus sambat karo opo sing koe ra ndue, iku bakalan gawe koe ora cukup karo urip iki sukuri wae opo sing ono : Jika kamu sering mengeluh dengan apa yang tidak kamu miliki dalam hidup, itu akan membuatmu tidak cukup dengan yang kamu punya dalam hidup. Jadi syukuri semua yang sudah kamu miliki.
- Ora kabeh seneng karo opo sing dewe lakoni, ora popo sing penting dewe niate apik lan ngelakoni sing bener : Tidak semua orang senang dengan apa yang kita kerjakan, tidak apa-apa yang penting niat kita baik dan menjalani sesuatu dengan benar.
- Sakbejo-bejone wong kang lali, isih bejo wong kang eleng lan waspodo: Seberuntung-beruntungnya orang yang lupa, masih tetap beruntung orang yang ingat dan selalu waspada.
Contoh Dialog dalam Bahasa Jawa Dilengkapi Artinya
Dina : Kowe lagi apa? ( Kamu lagi ngapain?)
Sinta : Aku lagi nandur kembang ki, aku njaluk tulung gawakno pot kembang sing ning kana kae mrene. Isa opo ora? (Aku sedang menanam bunga nih, aku bisa minta tolong bawakan pot bunga yang di sana itu ke sini. Bisa tidak?
Dina : Ya. Iki pot kembange (Ini pot kembangnya.)
Sinta : Matur nuwun ya. (Terima kasih ya.)
Dina : Pado-pado ya Sinta, kembang-kembang iki endah ya apa iki kabeh duwekmu Sinta? (Sama-sama Sinta, bunga-bunga ini indah ya. Apa ini semua punyamu Sinta?)
Sinta : Iya, Ibuku munduthake kembang-kembang iki kabeh kanggo aku. (Iya Ibuku yang membelikan bunga-bunga ini semua untukku.
Dina : Tak ewangi nyirami kembange ya? (Aku bantu menyirami bunganya ya.)
Sinta : Wis ora usah Dina, wis ngerepotake awakmu. (Sudahlah tidak usah Dina, nanti merepotkan dirimu.)
Dina : Ora opo-opo kok, aku malah seneng loh. (Tidak apa-apa kok, aku malah senang loh.)
Sinta : Ya wis kae ne njupuk banyu ning keran kidul kae ya. (Ya sudah kalau mau mengambil airnya di sebelah selatas sana ya.)
Dina : Iyo baiklah. (Iya baiklah.)
Daftar Istilah Jatuh dalam Bahasa Jawa
- Kepeleset : Maknanya sama dengan terpeleset dalam bahasa Indonesia.
- Nggeblak : Makna jatuh dari kata berikut merupakan lanjutan dari terpeleset, apabila terpeleset tidak berarti jatuh sepenuhnya maka arti kata nggeblak adalah jatuh yang sepenuhnya. Artinya tubuh benar-benar terjatuh dan menimbulkan suara seperti ada benda yang jatuh.
- Kegriul : Maknanya terpeleset yang disebabkan karena menginjak benda kecil seperti kerikil.
- Kegelinding : Berasal dari kata gelinding, misalnya saja jatuh dari ranjang tidur.
- Keplengkang : Yaitu jatuh yang terjadi karena merentangkan kaki selebar-lebarnya.
- Kejengkang : Merupakan posisi jatuh ke belakang yang berakhir dengan posisi jongkok.
- Kesundul : Barangkali arti kata ini bukan benar-benar jatuh, tetapi keadaan kepala yang berbenturan secara tidak sengaja. Baik dengan sesama kepala atau bisa juga dengan benda lainnya.
- Kejedhug atau kedhodhos : Yaitu tidak jatuh dalam arti sebenarnya akan tetapi hampir sama seperti kesundul, yaitu kondisi di mana kepala yang berbenturan dengan suatu benda lain.
- Kejebles : Kalau yang ini versi parah dari kata-kata kejedhug, di mana kepala terbentur suatu benda dengan keras dan menimbulkan suara yang keras. Tentu saja versi ini efeknya akan lebih membuat seseorang menderita.
Dalam bahasa Jawa tidak hanya terdapat bahasa halusnya saja, akan tetapi masih banyak bahasa jawa lainnya misalnya bahasa Jawa kasar. Namun bahasa jawa kasar ini biasanya digunakan orang-orang yang berdomisili di daerah perbatasan.
Kosakata yang Sering Digunakan dalam Sehari – Hari
1 | Saya | Kulo | Dalem |
2 | Kamu | Kowe | Panjenengan |
3 | Kami | Awakedhewe | Kito |
4 | Dia | Deweke | Piyambakipun |
5 | Ini | Iki | Meniko |
6 | Itu | Kui | Niku |
7 | Apa | Opo | Menopo |
8 | Kapan | Kapan | Kapan |
9 | Dimana | Ngendhi | Wonten Pundhi |
10 | Yang Mana | Singendhi | Ingkangpundhi |
11 | Siapa | Sopo | Sinten |
12 | Mengapa | Ngopo | Kadhosmenopo |
13 | Bagaimana | Piye | Kadhospundi |
14 | Ya | Yoh | Inggih/Injih |
15 | Tidak | Ora | Mboten |
16 | Barangkali | Menowo | Menawi |
17 | Satu | Siji | Setunggal |
18 | Dua | Loro | Kalih |
19 | Tiga | Telu | Tigo |
20 | Empat | Papat | Sekawan |
21 | Lima | Limo | Gangsal |
22 | Sepuluh | Sedasa | Sedoso |
23 | Seratus | Satus | Setunggalatus |
24 | Seribu | Sewu | Setunggalewu |
25 | Orang | Uwong | Tiyang/Piyantun |
26 | Laki-Laki | Lanang | Kakong |
27 | Perempuan | Wedhok/Wadhon | Estri |
28 | Ayah | Rama | Romo |
29 | Ibu | Ibu | Ibu |
30 | Anak | Lare/Putra | Putro |
31 | Nama | Jeneng/Asma | Asmo |
32 | Uang | Duwit | Artho |
33 | Kamar Kecil | (Kamar) Mburi | (Kamar) Wingking |
34 | Air | Banyu | Toya |
35 | Jalan | Dalan | Mergi |
36 | Kira-Kira | Kiro-Kiro | Kinten-Kinten |
37 | Semua | Kabeh | Sedanten/Sedaya |
38 | Kalau/Jika | Menowo | Menawi |
39 | Lebih | Luwih | Langkung |
40 | Sangat | Banget | Sanget |
41 | Dari | Seko | Saking |
42 | Ke | Dateng | Dateng |
43 | Sekarang | Saiki | Sakmeniko |
44 | Baru | Anyar | Enggal |
45 | Tua | Tuwo | Sepuh |
46 | Panjang | Dowo | Panjang |
47 | Pendek | Cendek | Cendak |
48 | Murah | Merah | Mirah |
49 | Mahal | Larang | Awis |
50 | Panas | Benther | Benther |
51 | Dingin | Adem | Asrep |
52 | Kemarin | Wingi | Kolowingi |
53 | Hari Ini | Saiki | Sakmeniko |
54 | Besok | Sesuk | Mbenjang |
55 | Atas | Nduwur | Nginggil |
56 | Bawah | Ngisor | Ngandhap |
57 | Lapar | Ngelih | Luwe |
58 | Bahagia | Seneng | Rahayu |
59 | Sakit | Lara | Gerah |
60 | Maaf | Ngapunten | Ngapura/Ngapuro |
61 | Pagi | Esuk | Enjing-Injing |
62 | Siang | Awan | Siang |
63 | Malam | Bengi | Dalu/Ndalu |
64 | Apa Kabar | Piyekabare | Pripun/Kadospundi |
65 | Berapa | Piro | Pinten |
66 | Silahkan | Monggo | Monggopunaturi |
67 | Terima Kasih | Muwun | Maturnuwun |
68 | Selamat Jalan | Segeng Tindak | Sugeng Tindak |
69 | Belum | Durung | Dereng |
70 | Karena | Sebabe/Mergo | Amargi |
71 | Tetapi | Mergane | Amargi |
72 | Disini | Nangkene | Wontenmriki |
73 | Baik | Apik | Sae |
74 | Jelek | Elek | Kirangsae |
75 | Betul | Bener | Leres |
76 | Cantik/Indah | Apik | Endah |
77 | Besar | Gedhe | Ageng |
78 | Kecil | Cilik | Alit |
79 | Banyak | Akeh | Kathah |
80 | Sedikit | Sithik | Sakedhik |
81 | Sama | Podho | Sami |
82 | Bisa | Iso | Saget |
83 | Punya | Duwe | Kagungan |
84 | Ada | Ana | Wonten |
85 | Mau | Gelem | Kersa |
86 | Jangan | Ojo | Ampun |
87 | Pergi | Lungo | Tindhak |
88 | Datang | Teko | Rawuh |
89 | Berjalan | Mlaku | Mlampah |
90 | Bicara | Omong | Ngendika/Ngendiko |
91 | Bilang | Ngomong | Dawuh |
92 | Lihat | Ndelok | Mrisani |
93 | Mengerti | Ngerti | Ngertos |
94 | Makan | Mangan | Dahar/Nedo |
95 | Minum | Ngombe | Ngunjuk |
96 | Dengar | Krungu | Miereng |
97 | Tahu | Ngerti | Ngertos |
98 | Kasi | Wenehi | Paringi |
99 | Suka | Seneng | Remen |
100 | Cinta | Seneng | Tresna/Tresno |
101 | Pikir | Pikir | Penggalih |
102 | Membuat | Nggawe | Nadamel/Damel |
103 | Duduk | Lungguh | Lenggah/Pinarak |
104 | Potong | Tugel | Potong |
105 | Beli | Tuku | Tumbas |
106 | Berhenti | Mangdheg | Kendhel |
107 | Jauh | Adoh | Tebeh |
108 | Dekat | Cedak | Cerak |
109 | Kanan | Tengen | Tengen |
110 | Kiri | Kiwo | Kiwo |
Demikian artikel kami yang membahas tentang “Belajar Bahasa Jawa”. Semoga apa yang telah kami sampaikan ini bisa bermanfaat dan dapat meningkatkan pengetahan Anda terkait bahasa Jawa.
Hasil pencarian :
Belajar bahasa jawa halus dan artinya, bahasa jawa halus kromo inggil, bahasa jawa krama alus dan artinya, belajar bahasa jawa timur, bahasa jawa tengah, bahasa jawa ,ereka, macam macam bahasa jawa.
makasih ya.. pengen belajar bahasa jawa hehehe
mantap lanjut gan