Doa Mandi Besar – Anda sebagai orang tua harus memberikan pelajaran mengenai apa itu mandi besar bila Anda memiliki anak perempuan. Pelajaran seperti ini biasa disampaikan kepada anak perempuan sejak usia kelas 6 SD. Tujuannya adalah membuat mereka memahami mengenai haid atau menstruasi yang mana setelah selesai harus membersihkan diri dengan cara mandi besar.
Terdapat tata cara, hal yang disunahkan, dan doa yang harus disampaikan kepada anak perempuan Anda. Hal ini juga diatur dalam Al-Quran yang nantinya dapat Anda lihat sebagai berikut.
Content
Pengertian Mandi Besar
Mandi dalam bahasa Arab yaitu Syara’ dan bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti mengguyur air ke seluruh bagian tubuh dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki. Hanya saja mandi besar ini berbeda dari mandi biasa yang selalu dilakukan setiap harinya.
Sedangkan mandi besar dalam bahasa Arab yaitu ghusl yang berarti pengaliran. Mandi besar ini juga biasa disebut dengan berbagai macam istilah seperti mandi wajib maupun ma ndi junub. Mandi besar juga diharuskan bila yang berhajat sudah selesai.
Mandi ini digunakan untuk mensucikan hadas besar yang tentunya sangat berbeda sifatnya dari hadas kecil. Hal ini juga diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an yaitu An-Nisa ayat 43.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
Artinya:
”Janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.”
Artikel Terkait : Bacaan Doa Qunut
Hal-Hal yang Menyebabkan Mandi Besar
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan harus dilakukannya mandi besar. Bahkan penyebabnya juga tidak hanya haid, sehingga ada perkara lainnya yang juga mengharuskan untuk dilakukannya mandi ini. Beberapa hal tersebut dapat Anda lihat sebagai berikut.
1. Keluar Air Mani
Bagi hal-hal seperti keluar mani tidak perlu untuk disampaikan terlebih dahulu kepada anak perempuan kelas 6 SD. Pelajaran seperti ini hanya ditujukan bagi para remaja yang sudah SMP maupun SMA yang mana mental mereka sudah lebih matang.
Bagi pria, akan ada yang dinamakan dengan mimpi basah. Bila itu terjadi, maka laki-laki tersebut harus melaksanakan mandi besar. Ciri-ciri dari keluarnya air mani ini yaitu cairan tersebut keluar memancar dengan sangat kuat, cairannya lebih kental dibandingkan dengan cairan lainnya, dan terasa lebih rileks bila sudah keluar.
Bila ketiga tanda tersebut terjadi secara bersamaan, maka bisa dipastikan bahwa hak tersebut adalah air mani. Mandi besar ini juga berlaku bagi wanita. Hanya saja bila air mani yang keluar tanpa adanya hasrat seksual atau perasaan rileks, maka wanita tersebut tidak diharuskan untuk melakukan mandi besar.
2. Berhubungan Badan
Setelah melakukan hubungan badan, setiap umat Islam harus melakukan mandi besar. Tentu saja hubungan badan ini hanya diperbolehkan bagi orang yang sudah menikah saja. Apabila pada saat berhubungan badan tersebut tidak keluar mani, maka tetap diharuskan untuk melakukan mandi besar.
3. Berhenti Haid maupun Nifas
Salah satu hal yang dapat menyebabkan mandi besar lainnya yaitu haid. Apabila haid seseorang sudah selesai, maka ia diwajibkan untuk melakukan mandi besar. Apabila sudah melakukan mandi besar, maka ia akan dapat segera melakukan sholat.
Terdapat dalil Al-Qur’an mengenai keharusan mandi besar dan juga larangan bagi suami untuk melakukan hubungan badan pada saat istri sedang haid yaitu Al-Baqarah ayat 222. Bunyi dari ayat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: Haid itu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan jangkan kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Artikel Terkait : Bacaan Doa Masuk WC
4. Orang Islam yang Telah Meninggal Dunia dan Meninggalnya Bukan Mati Syahid
Syahid berarti bersaksi maupun hadir dalam menjalankan jihad di jalan Allah. Pemahaman ini jangan sampai disalah artikan. Umat Islam tetap harus dapat hidup toleransi terhadap umat agama lain selama mereka tidak melakukan penyerangan secara fisik terlebih dahulu. Hidup damai berdampingan tetap harus dilakukan.
Anda justru bisa mendoakan, agar ada bagian dari mereka yang dibukakan pintu hatinya serta mendapat hidayah serta bergabung menjadi bagian dari umat Islam. Hal ini juga dikisahkan oleh Rasulullah SAW melalui Abu Hurairah.
Saat itu Rasulullah pernah bertanya, “Siapa saja orang yang meninggal dalam keadaan syahid di antara kalian ?”. Tentu saja para sahabat dengan kompak menjawab, “Orang yang meninggal di jalan Allah disebut mati syahid.”
Menanggapi jawaban tersebut, Rasulullah mengatakan bahwa berarti hanya sedikit sekali orang yang mati syahid di kalangan umatku. Para sahabat pun menjadi penasaran dan bertanya,”Lalu siapa saja mereka, wahai Rasulullah?”
Nabi menjawab bahwa yang meninggal terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang meninggal (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang meninggal akibat wabah penyakit Tha’un, dia syahid. Siapa yang meninggal akibat sakit perut, dia syahid. Siapa yang meninggal akibat tenggelam, dia syahid. Wanita yang meninggal akibat melahirkan dia syahid.
5. Orang Kafir Ketika Masuk Islam
Ketika ada seorang yang non-Islam yang baru saja mengucapkan syahadat dan secara adata telah resmi beragama Islam, maka orang tersebut wajib melakukan sebuah ritual brsuci dalam islam yaitu mandi wajib. doa mandi besar
Ritual ini memiliki filosofi bahwa seorang non-Islam yang telah masuk agama Islam maka pada saat itu juga menjadi suci spiritualnya. Oleh karena itu kemudian disucikan juga dzohirnya dengan media mandi besar ini.
- Mandi besar juga ada yang bersifat Sunnah. Beberapa sebab mandi besar yang disunahkan yaitu:
- Melaksanakan mandi besar saat akan sholat Idul Fitri dan Idul Adha
- Mandi besar saat akan sholat Jum’at
- Mandi besar saat akan sholat Istisqo
- Mandi besar saat akan umroh
- Mandi besar sesudah memandikan jenazah
Artikel Terkait : Bacaan Doa Sebelum Belajar
Doa Mandi Besar
Ada niat yang perlu diucapkan pada saat hendak melaksanakan mandi besar. Doa mandi besar tersebut harus tidak perlu diucapkan dan dilakukan di luar kamar mandi. Bacaan dari niat doa mandi besar dapat dilihat sebagai berikut.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya:
“Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadast besar, fardhu, karena Allah Ta’ala.”
Ada tata cara mandi besar yang harus diperhatikan bagi orang yang melaksanakannya. Bahkan, urut-urutan yang dilakukan juga harus sama. Beberapa tata cara tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
- Mengawali dengan bacaan niat doa mandi besar dalam hati
- Mencuci kedua tangan sebanyak 3 kali
- Melakukan pembersihan pada bagian kemaluan dubur dan ketiak
- Berwudhu
- Membasahi kepala
- Menyisir bagian rambut dengan sela-sela jari
- Mengguyur dengan air seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki
- Menggunakan sabun dan shampoo untuk membuat daya bersih meningkat
Melakukan mandi wajib harus dilakukan dan wajib hukumnya bila tidak mengalami kondisi khusus, seperti sakit, tidak ada air (gurun pasir), atau sedang berada di pesawat terbang. Bila masih berada dalam kondisi khusus, Anda dapat menggunakan debu dan melakukan tayamum. Bukankah Islam itu mudah (tidak memberatkan umat bila terdapat mudhorot seperti sedang sakit) dan juga fleksibel bukan.
Mandi Wajib Haid
Haid adalah proses keluarnya darah dari kemaluan atau rahim perempuan yang terjadi dikarenakan adanya lapisan dinding bagian dalam rahim meluruh ; bagian yang di dalamnya menandung banyak sel telur dan pembuluh darah yang tidak dibuahi. Setiap wanita yang normal pasti merasakan atau mengalami haid, dan pada setiap perempuan memiliki kebiasaan berbeda.
Pada umumnya lama haid seorang perempuan berkisar antara 3 sampai 10 hari. beberapa diataranya juga mengalami haid selama 10 hari. Tetapi rata-rata lama haid seorang perempuan adalah 5 sampai 7 hari.
Pembahasan terkait masalah mandi wajib haid di dalam fiqih bukan merupakan topik yang mudah dan ringan, tak sedikit orang yang banyak salah memahaminya. Oleh sebab itu pemabahasan tentang mandi wajib haid, nifas, dan jimak sering kali diulang.
Meskipun demikian, masih ada banyak dari kaum hawa yang belum memahaminya, terlebih dalam memahami kaidah terkait tiga darah ; darah haid, darah nifas, dan darah istihadah.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla lirof”il hadatsil akbari minal haidi fardhol lillahi ta’ala
Artinya : Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haid fardu karena Allah ta’ala
Demikian pembahasan mimin pada kali ini terkait doa mandi besar, doa mandi wajib haid, doa mandi junub wanita, niat mandi junub setelah berhubungan dan lain-lain. Semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian.
Hasil pencarian :
Niat mandi wajib setelah berhubungan, doa mandi junub wanita, gambar tata cara mandi wajib, mandi wajib perempuan, doa mandi besar setalah berhububgan suami istri,