√ Pengertian Sedekah | Manfaat & Keutamaan Sedekah (Terlengkap)

Pengertian Sedekah – Sedekah sudah sangat familiar tentunya di telinga kita. Bahkan kita dianjurkan untuk bersedekah di pagi hari sebelum melakukan rutinitas harian. Namun sudah tahukah kamu arti kata sedekah?

Sedekah merupakan kata serapan yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu kata ‘shadaqa’. Secara harfiah, kata ‘sadhaqa’ bermakna benar. ‘Shadaqah’ adalah pembenaran atau pembuktian keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan cara memberikan pengorbanan materi.

Content

Pengertian Sedekah Secara Rinci

pengertian sedekah

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pengertian sedekah ada tiga jenis. Pertama, sedekah didefinisikan sebagai sebuah pemberian kepada fakir miskin atau pihak lain yang berhak menerima. Sedekah dilakukan diluar kewajiban zakat dan menyesuaikan dengan kemampuan pemberinya.

Pengertian sedekah yang kedua adalah selamatan atau kenduri. Sedekah dapat diartikan sebagai sebuah acara selamatan dalam kata sedekah arwah dan sedekah kubur.

Pengertian ketiga, sedekah diartikan sebagai makanan, bunga-bungaan, atau sejenisnya, yang dipersembahkan kepada mahluk halus. Mahluk halus disini dapat berupa roh penunggu atau wujud halus lainnya.

Artikel Terkait : Pengertian Ekonomi

Sedekah dalam Islam

pengertian sedekah

Bersedekah adalah kegiatan yang dianjurkan dalam Islam. Kegiatan sedekah merupakan salah satu bentuk ibadah umat Islam yang berdimensi horizontal-kemanusiaan atau insaniyyah.

Dalam agama Islam, sedekah termasuk ke dalam sunnah. Apabila dilaksanakan, amal ibadah sedekah membuahkan pahala. Sedangkan jika ditinggalkan, tidak memiliki pengaruh apapun.

Sedekah yang hukumnya sunnah diistilahkan oleh para Ulama dengan shadaqah tathawwu` atau nafiah. Tujuannya untuk membedakan dengan zakat atau shadaqah mafrudhoh, dimana zakat wajib hukumnya bagi umat Islam.

Dalam kitab suci Al-Quran, kata shadaqah tertera dalam surat at-Taubat (9): 60. Namun, kata ash-shadaqah dalam ayat tersebut lebih mengacu kepada istilah zakat.

Hal tersebut karena di akhir ayat terdapat ungkapan ‘fariidhatan minallahi’, yang bermakna ‘sebagai ketetapan (kewajiban) dari Allah’. Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa kata ‘ash-shadaqaat’ pada ayat tersebut adalah sedekah yang diwajibkan atau zakat.

Sedekah memiliki pengertian yang sama dengan infaq. Keduanya dapat diartikan sebagai mengeluarkan sesuatu untuk sesuatu kepentingan pula.

Namun berbeda dengan infaq, sedekah bisa diberikan dalam bentuk materi atau non materi. Pemberian harta benda termasuk sedekah dalam bentuk materi. Sedangkan dzikir, menafkahi keluarga, tersenyum kepada sesama, hingga menghindarkan diri dari maksiat juga dikatakan sebagai sedekah yang bentuknya non materi.

Pada intinya, sedekah adalah salah satu bentuk pengalihan materi dan non materi dari orang yang mampu kepada yang kurang mampu. Terdapat beberapa jenis sedekah yang dikenal oleh umat Islam. Beberapa jenis sedekah yang ada antara lain:

Jenis Sedekah :
  • Tasbih, Tahlil dan Tahmid
  • Amar ma’ruf nahi munkar
  • Bekerja serta memberikan nafkah bagi sanak keluarga
  • Membantu urusan atau masalah orang lain
  • Menjenguk orang yang sedang sakit
  • Memberikan senyum kepada sesama
  • Mendamaikan pihak-pihak yang terlibat perselisihan
  • Berlomba-lomba dalam mengamalkan perbuatan baik sehari-hari

Artikel Terkait : Pengertian Investasi

Manfaat dan Keutamaan Sedekah

pengertian sedekah

Sedekah pada dasarnya adalah sikap memberi. Memberi dalam hal ini bukan hanya sekedar mengasihi, tetapi salah satu bentuk uluran tangan kepada saudara-saudara yang membutuhkan bantuan.

Rasulullah mengajarkan bahwa bersedekah membawa banyak manfaat dan keutamaan bagi umat Islam. Berikut enam manfaat serta keutamaan bersedekah bagi yang melaksanakannya.

1. Sedekah dapat menghapus dosa

Hidup manusia tidak pernah luput dari dosa. Terkadang, setelah berbuat salah pun manusia enggan untuk sekedar meminta maaf.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614).

Pengampunan dosa dalam hal ini harus diikuti dengan kesadaran dan tobat atas dosa yang telah dilakukan. Pengecualian terdapat untuk orang-orang yang sengaja melakukan maksiat seperti memakan riba, korupsi, berbuat curang, mencuri, mengambil harta anak yatim, kemudian setelahnya sengaja melakukan sedekah agar dosanya terhapus.

Orang-orang seperti ini tidak dibenarkan. Mereka merasa aman dari makar Allah, yang mana hal tersebut termasuk dosa besar.

Allah Ta’ala berfirman “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi” (QS. Al A’raf: 99).

2. Sedekah membawa berkah pada harta

Kebiasaan bersedekah justru membuat harta yang dimiliki menjadi berkah, tidak berkurang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya” (HR. Muslim, no. 2588).

An Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebutkan pendapat Ulama bahwa ada dua hal yang dimaksud dalam ayat tersebut. Hal pertama, harta orang yang bersedekah diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Sehingga, pengurangan harta menjadi ‘impas’ dan tertutup oleh harta yang tidak terlihat, hanya bisa dirasakan oleh indera dan kebiasaan.

Hal kedua, pengurangan harta tertutupi secara ‘impas’ oleh pahala yang didapat orang bersedekah. Pahala ini dapat dilipatgandakan hingga berlipat-lipat kali banyaknya.

3. Orang yang bersedekah akan mendapat naungan di hari kiamat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, maka ia menyembunyikan amalnya itu sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya” (HR. Bukhari).

Di hari kiamat nanti, terdapat orang-orang yang akan mendapatkan naungan. Orang-orang yang bersedekah akan mendapatkan keistimewaan tersebut.

4. Pahala orang yang bersedekah akan dilipatgandakan

Kegiatan bersedekah dapat memberikan manaaf positif berupa timbunan pahala. Selayaknya pepatah, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Pahala yang sedikit-sedikit, apabila dikumpulkan seumur hidup akan menjadi sesuatu yang sangat besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya.

Lalu Allah mengembangkan pahalanya untuk seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak kuda.

Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga sebesar gunung Uhud” (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”).

5. Terdapat pintu surga yang hanya dimasuki orang-orang bersedekah

Mengenai pintu surga yang hanya dimasuki orang-orang bersedekah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: ‘Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan’.

Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan salat, ia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad,

jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027).

Artikel Terkait : Pengertian Komputer

6. Sedekah memunculkan perasaan lapang dada

Setelah membantu orang lain, biasanya muncul rasa senang, bahagia, bangga dan lega karena mampu memberikan manfaat positif pada sesama. Hal inilah yang dimaksudkan bahwa sedekah memunculkan perasaan lapang dada.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan perumpamaan mengenai orang dermawan dan orang pelit. Perumpaan tersebut disabdakan seperti berikut.

Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya.

Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya.

Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa” (HR. Bukhari no. 1443).

Hasil pencarian :

Pengertian sedekah menurut para ahli, contoh sedekah, sedekah kepada siapa, pengertian infaq, manfaat sedekah, arti sedekah dalam bahasa sunda, keutamaan sedekah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: